Pemikiran Musdah Mulia
Pada tayangan Cokro TV yang di publish pada tanggal 10 November 2020 pada channel Youtube CokroTV. Ade Armando sebagai host pada acara tersebut mengobrol dengan Musdah Mulia yang merupakan Ketua Umum Yayasan Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP).
Melalui tayangan tersebut saya hendak menuangkan dalam tulisan ini dan menganggap sebagai Pemikiran Musdah Mulia.
Bagi Musdah Mulia, interpretasi terhadap teks-teks suci, terhadap Qu’ran ataupun hadist-hadist selalu terbuka, karena interpretasi adalah ciptaan manusia. Sehebat apapun seseorang melakukan interpretasi akan ada celah-celah yang mungkin sudah tidak relevan.
Menurut Musdah Mulia, interpretasi yang ada pada masyarakat hari ini adalah interpretasi yang dibuat para ulama pada abad ke 9M, Islam turun pada abad ke 7M, dan Ia sangat mengapresiasi hal itu dengan luar biasa. Namun interpretasi tersebut kemudian dianggap masyarakat sudah tidak bisa diubah lagi. Padahal kondisi sosial, politik yang dihadapi umat Islam atau Ulama-Ulama pada abad tersebut berbeda dengan kondisi sosial, politik, ekonomi, budaya, dan sebagainya yang dihadapi masyarakt kita di abad ke-21 ini.
Musdah Mulia menggangap bahwa para ulama terdahulu melalui interpretasi yang mereka lakukan telah menetapkan landasan bagi bangunan peradaban Islam. Tapi kemudian, Ia mempertanyakan apa kontribusi kita, manusia yang datang sesudah itu? Ia terus mencari, kontribusi apa yang bisa ia berikan. Oleh karena itu ia mencoba untuk terbuka dan melihat kembali, dan melakukan pembacaan yang berulang, lalu kemudian mengemukakan.
Ali bin Thalib mengatakan teks-teks Qu’ran, teks-teks hadist itu bisu tergantung siapa yang membacanya. Karena itu sekarang mari kita membangun sebuah kecerdasan. Dimana Musdah Mulia selalu mengajak untuk melakukan penguatan literasi agama. Kenapa Al-Qu’ran itu dimuali dengan Iqro, kata-kata Iqro bukan sekedar membaca atau menulis. Musdah melihat Iqro itu berarti membaca, mengerti, memahami, lalu kemudian menghayati, dan mengambil pesan-pesan moral yang ada dibalik ayat-ayat itu untuk diimpelementasikan dalam kehidupan nyata sehari-hari.
Islam bagi Musdah Mulia telah membuka mata peradaban bahwa perempuan itu adalah makhluk mulia yang juga harus diperlakukan sebagai subjek dan Islam datang membawa pesan-pesan kesederajatan, kesetaraan semua manusia.
Sayangnya, saat ini agama bukan membuat kita lebih wise tapi agama sering diperjualbelikan untuk kepentingan-kepentingan kapitalistik, kepentingan-kepentingan politik identitas, dsb.
Beragama itu seharusnya lebih mengedepankan hati nurani, karena itulah yang disebut dengan takwa. Rasa beragama harus dibangun dengan kasih sayang dan cinta kasih.
Dalam tayangan tersebut Musdah Mulia banyak bercerita yang kemudian banyak pesan yang jarang terungkap di masyarakat, beberapa diantaranya seperti berikut:
Nabi Muhammad ketika datang ke Thaif untuk berdakwah, masyarakat Thaif meresponnya dengan kekejian, melempari dia dengan batu, dsb. Lalu Malaikat Jibril turun mengatakan “Kamu mau saya timpakan azab kepada masyarakat Thaif yang memperlakukan kamu secara keji? Saya bisa mengangkat gunung-gunung disekitar sini untuk ditimpakan kepada mereka.” Tetapi Rasulullah tidak mau penyelesaiannya dengan kekerasan. Rasulullah mengatakan “Jangan, jangan melakukan itu! Saya tidak ingin mereka itu ditimpakan azab karena saya masih percaya bahwa generasi mereka nanti akan menerima dakwah Islam.”
Kenapa sikap rasul yang anti kekerasan ini tidak menginspirasi kita? Tidak mesti juga menyelesaikan masalah dengan kekerasan, saya selalu ikut pada Rasulullah. Seperti ini yang tidak banyak terungkap di masyarakat kita.
Di dalam Qu’ran ada larangan menikah dengan orang kafir, larangan menikah dengan orang-orang musrik, tidak ada yang mengatakan larangan menikah dengan orang beda agama. Cuma diinterpretasi bahwa yang dimaksud dengan kafir adalah beda agama, ini problem besar buat saya.
Seorang sahabat saya almarhum Prof. Harifuddin Cawidu dalam disertasinya, beliau menemukan kafir dalam Al-Qu’ran mempunyai 48 makna. Pertanyaannya kenapa dibawa-bawa ke beda agama? Arti kafir dalam Bahasa inggris itu cover yaitu menutupi. Bagi saya orang kafir adalah orang yang tertutup hatinya dari kebenaran, bagi saya koruptor adalah kafir yang betul-betul kafir, nyata kafirnya, karena itu saya setuju orang tidak menikah dengan kafir.
Jangan-jangan kita, saya, sudah kafir!
Tidak mensyukuri nikmat Tuhan itu kafir, karena tertutup hati kita untuk bersyukur kepada nikmat-nikmat Tuhan.
-Admin